Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha. Wirausaha terdiri
dari kata wira dan usaha. Arti kata wira adalah pejuang,
utama, gagah, berani, teladan dan jujur, sedangkan usaha adalah kegiatan yang
dilakukan. Pengertian wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun kegiatan untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalan serta memasarkannya. Pelaku
wirausaha disebut wirausahawan atau entrepreneur.
Kewirausahaan, seperti tercantum dalam lampiran Keputusan
Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, adalah
semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara
kerja, teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka
memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh keuntungan yang lebih
besar. Entrepreneurship adalah sikap dan perilaku yang melibatkan
keberanian mengambil risiko, kemampuan berpikir kreatif dan inovatif.
Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru secara
kreatif dan inovatif untuk mewujudkan nilai tambah (Overton, 2002). Kreatif
berarti menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Inovatif berarti
memperbaiki, memodifikasi, dan mengembangkan sesuatu yang sudah ada. Nilai
tambah berarti memiliki nilai lebih dari sebelumnya.
Sebelum
lebih lanjut membahas langkah-langkah
dalam membangun usaha. Perlu diketahui definisi dan perbedaan istilah
pengusaha, wiraswasta, entrepreneurship, entrepreneur, dan intrapreneur. Dengan
mengetahui perbedaan istilah tersebut, maka akan memacu dan mengkoreksi diri
dalam membangun dan mengembangkan usaha.
Pengertian
WIRASWASTA
|
WIRAUSAHA (entrepreneur)
|
PENGUSAHA
|
WIRA=
Pejuang, utama,gagah, berani, teladan, jujur
|
Swa=
sendiri
|
Sta=
berdiri
|
Sehingga, wiraswasta
berarti orang yang memiliki
sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang
bersumber pada kemampuan sendiri.
Teori
wiraswasta pada saat itu mengacu pada teori ekonomi masa neoklasikal. Dimana
seorang pengusaha atau wiraswasta dianggap sebagai faktor produksi tetap (fixed
factor) dan berpusat pada pengelolaan sumber daya serta mengasumsikan pasar
yang sempurna dan tersebar merata. Posisi seorang pengusaha yang disebut
wirausaha tidak sesuai.
Sedangkan
pada teori ekonomi modern pengusaha dibagi dalam 2, yaitu wiraswasta dan
wirausaha, Wirausaha adalah pelaku
utama dalam pembangunan ekonomi dengan fungsinya sebagai pelaku inovasi atau
pencipta kreasi-kreasi baru. Sehingga seorang wiraswasta tidak dapat disama artikan dengan seorang wirausaha.
Sebagai contoh.
Seorang pengusaha bengkel motor, dimana usahanya tidak berkembang
dari tahun-ketahun, maka ia disebut wiraswasta. Tetapi jika ia mampu
mengembangkan bengkelnya menjadi bengkel lebih besar dan modern, serta
jaringan bertambah banyak, maka ia disebut sebagai wirausaha.
|
Kewirausahaan disebut juga “entrepreneurship”,
istilah kata ini cukup populer dimasyarakat dan sering digunakan pada perguruan
tinggi atau akademis. Sedangkan wirausaha
disebut juga “entrepreneur” adalah
orang yang melakukan tindakan tersebut dengan menciptakan suatu gagasan dan
merealisasikan gagasan tersebut menjadi kenyataan.
Istilah lain yang
cukup populer di dunia usaha adalah Intrapreneur. Pada era krisis banyak
perusahaan-perusahaan baik yang kecil maupun yang besar gulung tikar atau
menurun pendapatannya. Tetapi ada juga perusahaan-perusahaan yang mampu
mempertahankan usahanya dengan membangun jiwa kewirausahaan dalam perusahaan,
sehingga menghasilkan produk-produk baru atau pengembangan dari produk-produk
lama dan tetap sukses dipasaran. Karena menurunnya daya beli masyarakat banyak
perusahaan yang meluncurkan kemasan isi ulang (reffil), kemasan diperkecil
(sachet), 2 atau lebih fungsi dalam satu produk, contoh Presedont produk
barunya Gigi sehat, kuat dan Plus Whitening, Produk so Klin “Rapika” pelembut,
pelicin, pewangi dan anti jamur. Disamping itu banyak juga perusahaan
mengeluarkan produk barunya yang lebih spesifik, seperti: susu untuk orangtua,
biskuit untuk anak-anak dan camilan untuk diet, dan sebagainya.
Sedangkan
perusahaan yang tidak mampu mempertahankan jiwa kewirausahaan pada
perusahaannya akan menjadi perusahaan ketinggalan zaman atau tenggelam dari
peredaran.
Dari ilustrasi
diatas maka arti dari Intrapreneur atau disebut juga corporate
entrepreneurship adalah membangun dan mempertahankan jiwa kewirausahaan
dalam diri karyawan dalam suatu perusahaan.
Sehingga definisi
secara singkat, seorang wirausaha belum tentu memiliki suatu harta atau aset
perusahaan. Seorang profesional/karyawan dapat dikatakan seorang wirausaha,
pemilik perusahaan terkenal dapat dikatakan seorang wirausaha. Tetapi seorang
wiraswata pasti memiliki harta (aset) perusahaan.
Dari uraian di atas
dapat kita simpulkan bahwa wirausahawan itu adalah orang yang mempunyai
kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat dalam memastikan
kesuksesan.
Setelah
memahami pengertian Kewirausahaan, sekarang muncul pertanyaan kenapa harus
belajar Kewirausahaan...? Apa pentingnya kita memiliki jiwa wirausaha...? Robert T. Kiyosaki dalam bukunya
berjudul “Cash flow Quadrant”
menjelaskan kenapa kita harus memilih menjadi seorang wirausaha.
Teori
Cash Flow Quadrant membagi manusia dalam empat kuadran, yaitu dua di kuadran
kiri dan dua di kuadran kanan, seperti gambar berikut ini:
Cash
Flow Quadrant- Robert T. Kiyosaki
Kuadran
Kiri:
E
= Employee/ pegawai tetap seperti PNS, karyawan, buruh
S
= Self-employed (pekerja lepas) seperti artis, dokter, pengacara, notaris
Kuadran
Kanan:
B
= Business owner (pemilik bisnis)
I
= Investor (penanam modal)
Apa itu Cash Flow
Quadrant?
Cash
flow quadrant berasal dari kata “Cash flow”= arus uang. Quadraant adalah posisi
kiri atau kanan atau etak. Cash flow menggambarkan posisi arus kas seseorang
yang berada di sebelah kiri dan kanan. Cash Flow Quadrant adalah salah satu
metode darimana penghasilan atau uang diperoleh. Misalnya, orang yang berada di
kuadran kiri “E” (pegawai dan pekerja) adalah orang-orang yang mendapatkan uang
dengan bekerja pada orang lain baik itu pemerintah maupun perusahaan. Orang “S”
mendapatkan uang dengan bekerja untuk diri sendiri (artis, dokter, dll). Mereka
tidak mau dibayar, tapi merekalah yang menentukan berapa mereka pantas
dibayar. Orang yang berda di kuadran
kiri memilih berada di posisi kiri untuk mencari pekerjaan yang aman dapat uang
rutin dengan tunjangan setiap bulan, demikian juga dengan dokter dan artis.
Tapi, apa yang mereka alami? Mereka aman secara finansial tapi hidup pas-pasan
(Get Money No Time), dapat uang tapi
terikat dengan waktu.
Seorang
“B” memiliki usaha pribadi yang menghasilkan uang, dia mempekerjakan orang lain
untuk menghasilkan uang bagi dirinya (Bussinesman). “I” adalah Investor yang
uangnya bekerja untuk mereka. Orang yang berada di kuadran “B” dan “I” adalah
orang yang memiliki sistem dan oranglain yang bekerja untuk dia, bukan dia yang
sibuk secara fisik.
Agar
lebih jelas lagi mari kita lihat arus kas masing-masing orang.
1.
Orang Kelas Rata-Rata (E =
Employee, pekerja)
Arus uang orang kelas rata-rata:
Penghasilan Rp3.000.000,-
Pengeluaran
Rp3.000.000,-
Saving Rp0,-
2.
Orang Kelas Menengah (S = Self
employee, pekerja lepas)
Mereka bekerja mendapatkan
penghasilan, karena ingin hidup lebih baik tapi penghasilan tidak mencukupi
mereka terpaksa berhutang (kartu kredit, rumah, mobil, motor, biaya pendidikan
anak, bahkan sampai perabotan rumah tangga). Ketika menerima penghasilan,
mereka membayar hutang-hutang terlebih dahulu kemudian melakukan pengeluaran.
Mereka tetap tidak melakukan saving.
Bayar
hutang Rp3.000.000,-
Pengeluaran Rp1.000.000,-
Saving Rp0,-
3. Orang Kelas Atas (mapan dan bebas
finansial)
Arus kas orang kelas atas: Penghasilan Rp4.000.000,-
Bayar
utang Rp2.000.000,-
Pengeluaran Rp1.000.000,-
Saving Rp1.000.000,-
Apakah Anda telah memilih
dikuadran mana Anda akan berdiri??
INGAT...!
Tangan
di atas jauh lebih mulia daripada tangan di bawah...! maka jadilah manusia yang
mulia, dimata manusia dan di mata Tuhan.
KARAKTER-KARAKTER
WIRAUSAHA
Seorang wirausahawan harus mempunyai sikap kreativitas,
inisiatif, dan percaya diri. Ciri-ciri seorang wirausahawan adalah:
a. Percaya diri (self
confidence)
Merupakan paduan
sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang
bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh
kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan.
Kepercayaan diri akan memengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas,
keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan
dalam bisnis adalah untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu, wirausaha
yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri.
b. Berorientasi
tugas dan hasil
Seseorang yang
selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan
nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan, dan kerja
keras. Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif.
Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatih anda
pengalaman
bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri,
berpikir kritis, tanggap, bergairah, dan semangat berprestasi.
c. Keberanian
mengambil risiko
Wirausahawan adalah
orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai
kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha
menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi
situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua
alternatif yang harus dipilih, yaitu alternatif yang mengangung risiko dan
alternatif yang konservatif.
d. Kepemimpinan
Seorang
wirausahawan harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia
selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi
pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran dan selalu memanfaatkan
perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.
e. Berorientasi ke
masa depan
Wirausahawan harus
memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan. Kuncinya adalah dengan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada
sekarang.
f. Keorisinilan :
Kreativitas dan Inovasi
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri
berikut.
1. Tidak pernah
puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup
baik.
2. Selalu
menuangkan imajinasi dalaam pekerjaannya.
3. Selalu ingin
tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.
Syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil adalah seperti
berikut.
1. Memiliki sikap
mental yang positif.
2. Memiliki
keahlian di bidangnya.
3. Mempunyai daya
pikir yang kreatif.
4. Rajin mencoba
hal-hal yang baru (inovatif ).
5. Memiliki
semangat juang yang tinggi (motivasi) dan komitmen yang tinggi.
6. Mampu mengantisipasi berbagai risiko dan persaingan.
Sedangkan Ciputra (2008) dalam ingin menjadi entrepreneur perlu
mengidentifikasi tujuh prasayarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil:
1.
Passionate atau memiliki
keinginan yang besar dan semangat baja serta percaya diri
2.
Kreatif dan dapat melihat peluang
3.
Inovatif menghasilkan produk dan jasa yang memiliki nilai tambah
4.
Yakin memiliki kapasitas untuk memenangkan persaingan secara
efektif
5.
Mengetahui cara menghasilkan barang dan jasa dengan cara yang
paling efisien
6.
Mengetahui cara memanfaatkan sumber dana dengan perhitungan
paling murah dengan resiko paling rendah namun tetap menghasilkan barang dan
jasa yang paling baik
7.
Siap kerja keras dengan risiko gagal dan rugi
Lebih lanjut
Direktorat PSMK (2009), mengelompokkan sifat dan karakter kepribadian
berdasarkan beberapa teori di atas
Tabel Indikator
Sifat Wirausaha
No
|
Komponen Sifat Wirausaha
|
Indikator
|
1.
|
Kreatif, inovatif, proaktif
|
Mampu menghasikan gagasan dengan cepat (kreatif), kaya fantasi
(inovatif) dan terbuka terhadap gagasan baru (proaktif)
|
2.
|
Luwes bergaul, mengembangkan dan memelihara hubungan baik
|
Senang membina kenalan baru, dapat menyesuaikan diri dalam
pergaulan, senang bekerjasama dengan oranglain, memiliki rasa setia kawan
|
3.
|
Berani mengambil resiko
|
Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar, suka tantangan
dan mau belajar dari kegagalan
|
4
|
Optimistik, ambisi untuk maju
|
Yakin akan berhasil, berorientasi ke masa depan dan tidak
cepat puas diri dalam meraih prestasi terbaik
|
5.
|
Mandiri, percaya diri
|
Tidak tergantung kepada orang, menyukai kebebasan dalam
mengambil keputusan
|
6.
|
Kepemimpinan
|
Perilaku sebagai pemimpin, mampu menyelesaikan perbedaan
pendapat, menanggapi saran-saran dan kritik, mampu mengarahkan dan memberi
saran
|
7.
|
Selalu memperbaiki prestasi (hasrat berprestasi tinggi)
|
Mempergunakan kritik dan umpan balik untuk memperbaiki
prestasi, mau menambah ilmu pengetahuan
|
8.
|
Rajin bekerja, berorientasi pada tugas dan hasil
|
Suka bekerja keras, tidak mudah menyerah dan berusaha
menyelesaikan suatu pekerjaan teat waktu sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan
|
9.
|
Tekun dan bertanggung jawab
|
Tekun dan tabah, terlihat penuh dalam pekerjaan serta berusaha
menyelesaikan suatu pekerjaan tepat waktu sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan
|
10.
|
Tanggap terhadap peluang
|
Tanggap terhadap peluang dan kesempatan berusaha, mengatur
waktu sesuai prioritasnya, mampu menyelesaikan beberapa hal sekaligus.
|
Karakteristik
Wirausaha menurut Bygrave seorang
pakar kewirausahaan yang terkenal dengan 10
D, yaitu:
a. DREAM (mimpi)
Tidak ada wirausaha
yang tidak punya mimpi, dan akan lebih sukses lagi bila mempunyai visi dan misi
ke depan disertai dengan kemampuan untuk mewujudkannya.
b. DECISIVENESS (ketegasan)
Seorang wirausaha
itu mempunyai hasrat ingin maju, tegas, energik, penuh semangat, dan tidak
bekerja lambat. Setiap keputusan yang diambil selalu diperhitungkan. Kecepatan
dan ketepatan merupakan faktor kunci dalam kesuksesan bisnisnya.
c. DOING (bertindak)
Wirausaha tidak
suka menunda pekerjaan dan selalu menindaklanjuti keputusan yang telah dibuat,
mempunyai kecepatan dan tenaga ekstra dalam bertindak dibanding yang lain.
d. DETERMINATION (Ketetapan hati/kebulatan tekad)
Seorang wirausaha
mempunyai keteguhan hati serta rasa tanggung jawab yang tinggi sehingga tidak
pernah menyerah begitu saja ketika menghadapi persoalan.
e. DEDICATION (Pengabdian)
Seorang wirausaha
yang cerdas itu mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap bisnisnya, karena
dedikasi yang tinggi maka kesuksesan akan selalu menghampirinya.
f.
DEVOTION
(Kecintaan/kesetiaan)
Bisnis akan menyita
banyak waktu, pikiran, tenaga, energi, fokus dan semangat wirausaha, sehingga
ia harus mencintai pekerjaaannya dan pandai membagi waktu.
g. DETAILS (terperinci)
Untuk mencapai
kesuksesan, wirausaha harus berpikir detail (terperinci) karena ketika
menjalankan usaha, aspek keuangan dan perencanaan strategi memerlukan pemikiran
secara detail.
h. DESTINY (nasib)
Wirausahan
membutuhkan keberuntungan dan iia harus mulai berusaha untuk memprediksi kapan
keberuntungan itu datang menghampirinya. TIME (time, intuition, momentum,
effort) adalah waktu keberuntungan. Keberuntungan membutuhkan Timing (waktu
yang tepat), Intuition (intuisi/gerak hati yang terus dilatih), Momentum (saat
yang tepat), dan Effort (usaha agar timing, intuition, momentum dan effort bisa
terjadi bersamaan).
i.
DOLLARS
(materi/uang)
Seorang wirausaha
sangat memperhitungkan nilai waktu, tenaga, pikiran, strategi, dan usaha
ditinjau dari nilai mata uang, tetapi hindari menjadi seorang yang materialis
karena itu sangat berbahaya.
j.
DISTRIBUTE
(menyalurkan/mendistribusikan)
Wirausaha yang baik
selalu berorientasi untuk memberi dan mendistribusikan kesuksesannya,
filosofinya, kepemilikannya, ilmunya, uang yang dimilikinya untuk kesejahteraan
para karyawan dan tentunya untuk membantu mengembangkan bisnis, agar
pelanggannya senantiasa setia dan selalu membeli barang dan menggunakan
jasanya.
KESUKSESAN DAN
KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN
1.
Kesuksesan Wirausahawan
Wirausahawan adalah
manusia biasa yang sama dengan manusia lainnya, yaitu makhluk ciptaan Tuhan.
Namun, ada perbedaan diantara keduanya, sehingga ada yang dikatakan sukses dan
ada yang dikatakan gagal, adalah kepribadiannya.
Faktor keberhasilan
usaha seorang wirausaha bukan hanya dilihat seberapa keras Anda bekerja, tetapi
seberapa cerdas anda melakukan dan merencanakan strategi serta mewujudkannya.
Jadi, Anda harus menjadi entrepreneur yang cerdas (smart entrepreneur). SMART (strategic thinker, Motivator,
Ambitious, risk manager, totalitas)
a.
Strategic thinker
Seorang wirausaha merupakan strategic planner (pembuat rencana
strategis) yang andal, yang bekerja tidak hanya dengan otot saja tetapi juga
menggunakan otak. Jadi, hindari bermodal nekat saja.
b.
Motivator
Wirausaha merupakan motivator bagi dirinya. Bila ia mengalami
kegagalan ia akan selalu bangkit dari kegagalan (pantang menyerah) serta
menjadi motivator yang andal bagi tim dan karyawannya.
c.
Ambitious
seorang wirausaha juga harus mempunyai ambisi yang baik.
Sedangkan ambisi yang buruk adalah target waktu yang kurang realistis atau
ingin cepat (instan), sehingga cenderung menghalalkan segala cara. Dengan
ambisi yang tepat maka Anda mempunyai semangat dan keinginan yang kuat untuk
mewujudkannya.
d.
Risk manager
Wirausaha bukan hanya risk taker (pengambil resiko) tetapi juga
risk manager (manajer resiko) bagi dirinya dan usahanya. Manager resiko berarti
tidak boleh gegabah dan terburu-buru. Menajer resiko harus cermat, taktis,
cerdas, dan jeli membaca reiko dan peluang sehingga ia akan memilih resiko yang
optimal (paling menguntungkan) bagi perusahaannya.
e.
Totalitas
Bekerja secara total dengan komitmen tinggi pada usahanya,
benar-benar mencintai usahanya. Untuk itu ia berusaha untuk tidak jatuh dan
gagal.
Hal lain yang harus
dibangun dalam bisnis adalah:
a.
Pengetahuan (knowledge)
b.
Kemampuan (skill)
c.
Pengalaman (experiences)
d.
Jaringan (networking)
e.
Informasi-informasi yang didapat (informing)
f.
Waktu yang tepat (timing)
g.
Prospek dan peluang
2.
Kegagalan Wirausahawan
Jika anda ingin
menjadi seorang entrepreneur atau wirausahawan sejati, maka hapuslah kata
“gagal” dalam otak anda.
Ada pepatah
mengatakan : kegagalan adalah jalan terdekat menuju kesuksesan”.
Ada 3 faktor penyebab
seseorang merasa gagal menjadi wirausaha, yaitu:
1.
Diciptakan oleh diri sendiri (bersumber dari pikiran keliru yang
Anda bangun dalam mindset anda dan persepsi yang salah memaknai kata gagal)
2.
Dipaksa gagal oleh orang lain, dengan cara dijegal, ditabrak,
diserang, dihabisi dan dimatikan.
3.
Faktor alam yang tidak mendukung (gempa, tsunami, air bah,
banjir bandang, kemarau dll)
Selain tiga faktor tadi, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan
ketertundaan kesuksesan dalam bisnis antara lain:
·
tak ada perencanaan yang matang
·
kurang pengalaman (strategi bisnis yang keliru)
·
tidak punya semangat berwirausaha
·
motivasi karyawan yang rendah (gaji kecil)
·
kurang
Stimulasi dan Motivasi Usaha
1.
Peka terhadap peluang
·
Cari peluang. Jangan tunggu peluang mengetuk pintu Anda.
Kemungkinan Anda tidak di rumah (Jinger Heath)
·
Hari esok bukan janji tapi peluang (Rachel Jay Scott)
2.
Antusias
3.
Jujur
·
Uang yang didapatkan dengan cara tidak jujur tidak akan bertahan
lama (Pepatah Cina)
·
Untuk memberikan pelayanan terbaik anda harus menambahkan
sesuatu yang tidak bisa dibeli atau diukur dengan uang, dan itu adalah
ketulusan dan integritas (Douglas Adam)
4.
Kerjasama
·
Jika melihat orang baik, pikirkan bagaimana anda bisa jadi
seperti mereka. Jika melihat orang yang tidak terlalu baik, renungkan
kelemahan-kelemahan sendiri (Khong Fu Tse)
5.
Siap terhadap perubahan
·
Jika satu tujuan tidak tercapai, jangan ubah tujuan, atur
langkah-langkah
KESEMPURNAAN
SEORANG WIRAUSAHA
Seorang wirausaha yang sukses akan
mencapai kesempurnaan apabila mampu meraih kesuksesan tidak hannya dalam
karir atau bisnis tetapi juga sukses dalam keluarga dan lingkungannya
sperti mempunyai keluarga yang sehat, cerdas, dan harmoni. Serta aktif
dikegiatan sosial lingkungannya.
|