A. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah
proses kegiatan dari seorang pimpinan yang harus dilakukan dengan mempergunakan
cara-cara pemikiran yang ilmiah maupun praktis untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan dengan melalui kerja sama orang-orang lain sebagai sumber tenaga
kerja, serta memanfaatkan sumber-sumber lainnya dan waktu yang tersedia dengan
cara yang tepat.
B. Alat-alat Manajemen
Ilmu manajemen
sebetulnya sama usianya dengan kehhidupan manusia, mengapa demikian karena pada
dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak bias terlepas dari
prinsip-prinsip manajemen. Baik langsung maupun tidak langsung, baik disadari
maupun tidak disadari manusia menggunakan prinsip-prinsip dari manajemen. Ilmu
manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di Benua Eropa Barat dan
Amerika. Di mana di Negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal
dengan nama Revolusi Industri, yaitu perubahan-perubahan dalam pengelolaan
produksi yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah sudah
semakin maju dan kebutuhan-kebutuhan sudah semakin banyak dan beragam jenisnya.
Manajemen
diperlukan dalam segala bidang, bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan, di
mana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan.
Dalam mengartikan
dan mendefinisikan manajemen ada berbagai ragam, ada yang mengartikan dengan
ketatalaksanaan, manajemen pengurusan dan lain sebagainya.
Manajemen
merupakan koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, penetapan tenaga kerja, pengarahan dan pengawasan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Yang diatur adalah semua
unsur-unsur manajemen yang terdiri dari men,money,methods,materials,machine,
and market, disingkat dengan 6M dan semua aktifitas yang ditimbulkannya dalam
proses manajemen itu.
1. Man (SDM)
Manusia yaitu
orang yang menggerakan dan melakukan aktivitas-aktivitas untuk mencapai tujuan
organisasi, termasuk juga mendayagunakan sumberdaya lainnya. Manusia merupakan
penggerak utama untuk menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Sumber daya manusia
yaitu segenap potensi yang dimiliki oleh manusia. Potensi yang dimiliki setiap
manusia berbeda satu sama lain, untuk itu dibutuhkan pengelolaan agar diperoleh
tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya dan dapat mencapai tujuan organisasi
dengan efektif dan efisien.
Man merujuk pada
sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam manajemen, faktor
manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat tujuan dan manusia
pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada manusia tidak ada
proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena
itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk
mencapai tujuan.
Manusia atau yang
sering disebut dengan sumber daya manusia, termasuk di dalamnya termasuk sumber
daya otak (brain). Di dalam manajemen unsur manusia merupakan yang paling
utama. Sebab semuanya berasal dari manusia. Manusia di dalam manajemen mencakup
semua faktor yang mempengaruhi, mewarnai dan melingkupi. Unsur manusia meliputi
beberapa hal yang harus diperhatikan meliputi:
·
Jumlah, harus sesuai dengan formasi dan kebutuhan
·
Persyaratan, seperti kemampuan, pendidikan, keterampilan, pengalaman
·
Komposisi, misalnya unsur pimpinan, unsur pelaksana, teknis,
unsur administrasi
2. Money (Uang)
Uang adalah factor
yang amat penting, bahkan menentukan didalam setiap proses pencapaian
tujuan,tentulah tidak dapat disangkal lagi. Setiap program, setiap kegiatan
atau rutin maupun proyek, besar maupun kecil, semua itu tidak akan terlaksana
tanpa adanya penyediaan uang atau biaya yang cukup.
Money atau Uang
merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat
tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari
jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat
(tools) yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus
diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang
yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang
dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan dicapai dari suatu
organisasi.
Uang dalam ilmu
ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima
secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh
setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Dalam ilmu
ekonomi modern, uang di definisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara
umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan
jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang.
Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.
3. Materials (Materi)
Materi terdiri
dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha untuk
mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga
harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab
materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai
hasil yang dikehendaki.
4. Machines (Mesin)
Machine atau mesin
digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar
serta menciptakan efesiensi kerja. Machine atau Mesin digunakan ukt memberi
kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan
efesiensi kerja. Digunakannya mesin-mesin dalam suatu pekerjaan adalah untuk
menghemat tenaga dan fikiran manusia didalam melakukan tugas-tugasnya baik yang
bersifat rutin maupun yang bersifat insedental, baik untuk pekerjaan-pekerjaan
yang bersifat teknis industry (engineering) maupun yang bersifat teknis
paperwork.
5. Method (Metode)
Dalam pelaksanaan
kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja yang baik akan
memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat dinyatakan sebagai
penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai
pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan
penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode
baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai
pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama
dalam manajemen tetap manusianya sendiri.
6. Market
(Pasar)
Pemasaran adalah
sistem keseluruhan dari kegiatanusaha yang ditunjukkan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide kepada
pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi.
Memasarkan produk
sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi tidak laku,
maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak akan
berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil
produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat
dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan
daya beli (kemampuan) konsumen.
Market atau Pasar
merupakan faktor yang selalu berubah-ubah sesuai permintaan pasar dan bukan
merupakan kebijakan dari manajemen. Demikian pula dengan Method atau tata kerja
yang merupakan pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus
dilaksanakan sehingga tujuan dari organisasi dapat tecapai secara efektif dan
efisien. Maka dapat disimpulkan bahwa Methods hanyalah cara yang dipergunakan
sedangkan Market adalah wahana untuk memperluas sasaran dari kegiatan tersebut.
Selain 6M diatas (
men, money, materials, machines, method, dan markets), masih banyak alat-alat
manajemen yang lainnya, antara lain 4 P, yaitu product, price, placement dan promotion.
1. Product (produk)
Produk adalah
semua hal yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dimiliki,
digunakan atau dikonsumsi agar dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
Menentukan
produk/jasa yang akan ditawarkan ke pasar umumnya menjadi langkah paling awal.
Ide mengenai produk bisa didapatkan dari beberapa sumber. Cara termudah adalah
dengan membandingkan langsung produk sejenis seperti yang ingin dijual, dan
melakukan riset kecil-kecilan ke target pasar mengenai kelebihan dan kekurangan
dari produk tersebut. Hasil dari riset tersebut diharapkan memberikan informasi
yang lebih akurat bagi wirausaha mengenai prospek pasar yang akan dimasukinya
dan produk macam mana yang diharapkan oleh target pasar.
Adapun
produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman,
peristiwa, orang, tempat, properti, organisasi, dan gagasan. Berdasarkan
pengertian tersebut produk bukan hanya berbentuk barang saja tetapi juga berupa
jasa asalkan dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumennya.
2. Price (harga)
Harga adalah
sejumlah uang yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan yang kita inginkan.
Yaitu menganggap harga sebagai suatu perbandingan formal yang mengindikasikan
kuantitas uang yang diperlukan untuk memperoleh suatu jumlah barang dan jasa.
Oleh karena itu penetapan harga pada suatu barang sangat diperlukan dalam
strategi pemasaran karena perusahaan yang mampudengan jitu menetapkan harga
tentunya akan dapat hasil yang
memuaskan.
Menentukan harga
produk tidak semudah yang dibayangkan. Cara yang umum digunakan adalah dengan
menggunakan patokan hitungan biaya produk tersebut dari awal disiapkan hingga
siap jual. Setiap produk memiliki berbagai komponen biayanya sendiri, dari awal
produksi hingga produk tersebut dipajang di rak-rak display penjualan.
Menentukan harga berdasarkan biaya dilakukan dengan menambahkan presentase
margin tertentu ke biaya produk, dan presentase tersebut dianggap sebagai
keuntungan. Persentase didapatkan sesuai dengan rata-rata margin di pasaran.
Menggunakan metode ini memiliki kelemahan sendiri. Produk akan mengalami krisis
keunikan (uniqueness) dimana keunikan yang memiliki daya pembeda produk dari
saingannya luput diperhitungkan. Keunikan justru mampu membantu produk agar
memiliki harga premium di pasar.
Ada delapan
strategi penetapan harga yang paling sering dilakukan yaitu:
a. Strategi Penetapan Harga Produk Baru
Prinsip strategi
penetapan harga untuk produk baru adalah agar produk baru mampu memberikan
kontribusi nyata bagi pertumbuhan pasar dengan dukungan penetapan harga yang
tepat penetapan harga (pricing) terhadap barang baru dapat dilakukan denga dua
cara yaitu skimming pricing (berusaha menjual harga yang lebih tinggi sebelum
membidik konsumen yang lebih peka terhadap harga) dan panetration Pricing
(berusaha menjual kepada pasar dengan harga murah).
b. Strategi Penetapan Harga Yang Sudah Mapan
Strategi ini
diterapkan sebagai hasil peninjauan kembali oleh perusahaan terhadap strategi
penetapan harga yang sedang diberlakukan di pasar, ada tiga alternatif yang
sering diakukan oleh perusahaan setelah melakukan tinjau ulang pada
strategi
c. Strategi Fleksibelitas Harga.
Harga perlu
ditetapkan fleksibel bila pemasaran produk memerlukan penyesuaian karakteristik
lokasinya. Perusahaan atau koperasi dalam strategi ini berhadapan dengan
pemilihan strategi harga, yaitu strategi harga tunggal dan strategi penetapan
harga fleksibel yaitu :
1) Strategi satu harga.
Dengan strategi
satu harga, pada prinsipnya koperasi atau perusahaan menghendaki penurunan pada
biaya penjualan atau biaya administrasi, margin keutungan yang konstan, citra
pelanggan dan pertumnbuhan pasar yang stabil.
2) Strategi fleksibel.
Sesuai dengan
namanya, strategi ini bertujuan memberikan fleksibelitas harga dengan jalan
memungkinkan setiap penyesuaian harga baik lebih tinggi atau lebih rendah dari
harga saat ini guna meraih keuntungan jangka panjang.
d. Strategi Penetapan Harga Lini Produk
Strategi lini
produk ini mendasarkan pada keterkaitan antara dampak setiap produk terhadap
lininya untuk keperluan penetapan harga. Tujuan strategi lini produk adalah
memanfaatkan keseluruhan lini produk untuk memaksimalkan laba.
e. Strategi Leasing
Leasing merupakan
suatu kontrak persetujuan antara pemilik akitva dan pihak kedua yang
memanfaatkan aktiva tersebut untuk jangka waktu tertentu dengan return
tertentu. Tujuan dari strategi Leasing adalah meningkatkan pertumbuhan pasar
sengan cara menarik pelangan yang tidak mampu membeli sekaligus, merealisasikan
laba jangka panjang yang lebih besar, untuk meningkatkan arus kas, agar
memperoleh aliran laba yang stabil, menghindari kerugian pada perusahaan atau
koperasi akibat teknologi yang telah usang.
f. Strategi Bundling Princing
Strategi ini
sering disebut juga dengan strategi puncak gunung es. Pelaksanaannya dengan
melakukan pembatasan harga untuk menutupi bermacam fungsi dan jasa. Banyak yang
diharapkan dari strategi ini antara lain aktiva dijaga dalam kondisi sedemikian
rupa sehingga dapat dijual kembali atau dileasingkan kembali.
g. Strategi Kepemimpinan Harga
Strategi ini
dilakukan dengan tujuan agar perusahaan-perusahaan atau koperasi lain yang
terkait dengan perusahaan pemimipin dapat dikendalikan oleh penetapan harga
yang dilakukan oleh perusahaan atau market leader.
h. Strategi Penetapan Harga Untuk Membentuk
Pangsa Pasar
Pangsa pasar yang
semakin besar atau pengalaman yang semakin banyak mengarah pada biaya yang
semakin rendah, oleh sebab itu koperasi atau perusahaan baru perlu mengupayakan
agar produk-produknya sedini mungkin mampu meraih pangsa pasar yang besar
sehingga apabila perusahaan ingin melakukan strategi penetapan harga untuk
membentuk pangsa pasar.
3. Placement (jalur distribusi)
Jalur distribusi
adalah orang atau badan usaha yang berusaha beroperasi diantara produsen dan
konsumen. Ada tiga aspek yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang
distribusi yaitu :
·
Sistem transportasi
·
Sistem penyimpanan
·
Pemilihan jalur distribusi
4. Promotions (promosi)
Promosi adalah
arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang
atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan perkiraan dalam pemasaran.
Suatu kegaitan
dalam kehidupan sehari-hari bahwa seberapa besar manfaat suatu produk bagi
konsumen, tapi produk tersebut tidak akan dapat mencari sendiri pembelinnya.
Oleh karenanya produsen dituntut tidak hanya menciptakan produk yang bermutu, menetapkan
harga yang menarik tetapi harus juga mengusahakan agar produk yang dihasilkan
dapat di pasarkan dengan mudah dan lancar serta menyebarluaskan informasi
tentang kehadiran, ketersediaan produknya, ciri-ciri, satu manfaat yang dapat
diperoleh calon pelanggannya.
Agar konsumen
dapat mengetahui tentang kualitas produk yang di pasarkan oleh perusahaan atau
koperasi maka, perlu diadakan promosi. Promosi ini merupakan komponen penting
yang berguna untuk mengomunikasikan.