Senin, 24 Agustus 2015

KEMAMPUAN MENERAPKAN SIKAP DAN PERILAKU KERJA PRESTATIF

Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari kompetensi ini, peserta mampu:
1.     Memahami arti perilaku kerja prestatif
2.     Mengetahui faktor pendorong sikap prestatif
3.     Memahami cara membangun sikap kerja prestatif
4.     Memiliki sikap dan jiwa prestatif

URAIAN MATERI

A.   DEFINISI SIKAP PERILAKU KERJA PRESTATIF

Apa itu kerja prestatif ?

Dr. Ibrahim (maestro motivator dunia)berpendapat bahwa :
Kerja prestatif adalah kebiasaan manusia sukses tanpa batas. Kerja prestatif berarti berusaha mencapai keunggulan.
Berusaha mencapai keunggulan adalah berusaha dengan tekun dan terus menerus guna mencapai prestasi atau keunggulan dalm hidup. Demikian juga makna prestatif dalam kewirausahaan yaitu selalu  berusaha menjadi yang terdepan baik dari segi produk, mutu, pelayanan dan menciptakan kepuasan bagi konsumen, sehingga menjadi perusahaan yang unggul sepanjang zaman, seperti apa yang dilakukan oleh pt.unilever yang telah berdiri sejak tahun 1960 di Indonesia dan tetap eksis, prestatif menposisikan dirinya dibaris terdepan sebagai perusahaan yang selalu dengan setia melayani kebutuhan masyarakat dengan inovasi inovasi yang mengejutkan.
Ciri perilaku kerja yang prestatif  ialah selalu ingin maju di segala bidang,atau mencapai keunggulan dalam hidup. Dengan demikian orang yang berperilaku prestatif  akan memancarkan sifat yang terpuji. Dan orang yang selalu ingin maju harus mau belajar banyak serta mempunyai keyakinan yang kuat  dalam usahanya.
Contoh :
Jika orang cinta terhadap pekerjaan, akan mendorong orang senang bekerja. Orang yang senang bekerja tak akan membuang-buang waktu.Orang yang tidak membuang-buang waktu akan lebih sukses dalam usaha.Orang yang sukses dalam usaha selalu ingin maju dalam berwirausaha.
B. MANFAAT SIKAP KERJA PRESTATIF
Sikap kerja prestatif sangat bermanfaat sebagai energi penggerak sel-sel saraf untuk dapat mengaktualisasikan diri mencapai impian yang dicita-citakan. Bagi seorang siswa sikap ini sangat penting sebagai motivasi dalam belajar mencapai  nilai terbaik dan mengespresikan diri dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang positif. Khusus bagi wirausahawan sikap prestatif tentunya sangat membantu dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Tanpa sikap keinginan untuk berprestasi ini,daya nalar dan kreatifitas juga akan mati. 
Bisnis membutuhkan sikap prestatif dan daya kreatifitas yang tinggi,kalau tidak, Anda akan ketinggalan, karena persaingan semakin ketat, siklus umur  produk juga terus bergulir dari tahap perkenalan, kemapanan dan tahap penurunan atau kejenuhan konsumen. Jika Anda tidak mau membekali diri dengan sikap prestatif dan memupuknya, maka bersiaplah Anda di tinggalkan oleh konsumen Anda dan bisa jadi Anda juga akan tinggalakan oleh pesain-pesaing Anda.

Apa yang mendorong seseorang untuk bersikap dan berperilaku kerja prestatif?

C. FAKTOR PENDORONG SIKAP KERJA PRESTATIF

Ada beberapa faktor yang menggiring seseorang untuk bersikap dan berperilaku kerja presentatif,yaitu :
Penjelasan:
1.     Efisien
Efisien dapat dirumuskan sebagai suatu teknik operasional berdampak  pada pencapaian tujuan secara optimal dan efektif, sehingga sumber daya, waktu, potensi dan modal termanfaatkan secara optimal, tanpa ada yang tebuang sia sia.
2.     Perubahan lingkungan
Berbagai dinamika lingkungan ditunjukan perubahan yang cepat terjdi di segala bidang. Perubahan lingkungan yang sangat kita rasakan adalah polusi udara air tanah yang menurut ahli ekologi memiliki hubungan yang horizontal dengan sikap dan prilaku pengusaha. Maka dari itu pengusaha sekarang dituntut untuk menambah wawasan nya terhadap lingkungan dengan adanya tanggung jawab social yang diemban.
3.     Perubahan sosial
Perubahan sosial dalam masyarakat yang muncul adalah populasi yang semakin bertambah. Perubahan ini menuntut peningkatan terhadap kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Maka peran aktif pengusaha sangat dituntut agar kebutuhan itu terpenuhi.
4.     Persaingan yang mulai ketat
Persaingan yang semakin ketat, tambah lagi dengan berlakunya kawasan perdagangan bebas Asean China Free Trade Area ( ACFTA ), memacu pelaku usaha untuk berfikir kreatif, agar dapat meningkatkan mutu produk dan layanannya terhadap konsumen.
5.     Perubahan teknologi
Perkembangan teknologi mengharuskan wirausaha sebagai pelaku bisnis untuk giat memperkaya diri dengan pengetahuan dan keterampilan dibidang teknologi, karena teknologi akan berpengaruh pada produtivitas usaha.
6.     Perubahan minat
Sikap mental yang prestatif terbukti membantu dalam mengendalikan situasi dan lebih memfokuskan diri pada kegiatan yang paling diminati dan hasil yang dicapai.
Menurut Stephen.C dalam bukunya First Thing’s First, ada empat sisi potensial yang dimiliki manusia untuk menjadi prestatif, yaitu :
   1.     Self awareness
Self Awareness artinya sikap mawas diri, selalu berhati-hati dalam bersikap, dalam membuat suatu keputusan dilandasi dengan berbagai pertimbangan yang matang, tidak tergesa-gesa. Memperkirakan besar atau kecilnya resiko yang mungkin muncul dari tindakan atau keputusan yang diambil.
  2.     Conscience
Conscience artinya mempertajam suara hati. Ini dapat kita lakukan dengan berusaha  meningkatkan keimanan kita pada Allah Yang Maha Pemurah, karena dari keimanan inilah kita dapat menjiwai sifat-sifat Tuhan yang maha tinggi ( Asmaul Husna), seperti Pengasih,Penyayang,Pemurah, Pemaaf, Mencintai dan lainnya, yang akan berimbas pada sikap dan kepribadian kita terhadap sesama makhluk Tuhan yang lainnya.
3.     Independent will
Independent Will ini maksudnya pandangan atau intuisi yang kuat dalam bertindak atau dalam membuat suatu keputusan dengan penuh percaya diri.
4.     Creative and Innovative
Jika ingin sukses, manusia haruslah memupuk dan memiliki jiwa kreatifitas yang tinggi. Kreatif artinya berusaha untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sehingga melahirkan sebuah karya baru yang bernilai.
Inovatif artinya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dari bahan yang sama dengan hasil yang berbeda. Jepang adalah Negara yang penduduknya sangat kreatif melahirkan produk-produk baru yang berkualitas dan diminati oleh Negara-negara lain.Apa kunci kesuksesan mereka..?

Jepang memiliki politik “Dumping”, dengan menetapkan harga jual yang tinggi didalam negeri dan harga jual yang rendah di luar negeri sehingga produk laku diluar, yang efeknya meningkatkan ekspor. Meningkatnya ekspor mengakibatkan Neraca pembayaran negaranya Surplus dan akibatnya income perkapita penduduknya meningkat ( Sejahtera ).
Jepang juga sangat menjunjung tinggi budaya leluhurnya (Samurai) yang memiliki daya juang yang tinggi karena kaum Samurai memiliki Motto : “ Hidup seperti Bunga Sakura…. ( Singkat )”. Bunga Sakura kebanggaan Bangsa Jepang hanya berbunga satu kali dalam setahun itupun hanya selama 2 minggu. Karena hidup itu sangat singkat bak Bunga Sakura, maka orang Jepang berusaha memanfaatkan waktu (Disiplin) dan mengerahkan  seluruh potensi diri untuk berbuat yang terbaik.
Bagaimana caranya agar kita memiliki pola pikir dan kerja prestatif…?
D. TIGA ASPEK PENTING MEMUPUK KERJA PRESTATIF
    Ada tiga aspek penting dalam memupuk kebiasaan pola pikir dan kerja prestatif, yaitu:
 

                                                                                                                                                                                                        

  


Mind Map:
Tiga aspek mencapai prestatif

Penjelasan :
1.     Selalu berusaha meningkatkan keimanan.
Meningkatkan keimanan atau ketaqwaan pada Tuhan Yang Maha Esa,merupakan kewajiban setiap hamba, karena kita makluk ciptaannya. Kita diadakan memiliki tujuan, bukan sekeder ada, tapi punya makna yang tidak lain adalah untuk mengabdi kepadaNya, Sebagaimana Tuhan bersumpah bahwa : “ Aku ciptakan Jin dan Manusia tidak lain untuk mengabdi kepada Ku..! “. Kadang inilah yang banyak dilupakan manusia, sehingga dalam mencapai prestasi atau kesuksesan yang gemilang, dia lupa terhadap Penciptanya, berbuat tanpa mengindahkan norma-norma ( Bisnis illegal, korupsi, pembajakan dan manipulasi pajak ), akhirnya jatuh tersungkur dan meninggal dalam keadaan terhina. Nauzubillahiminzalik…..!

Maka jadilah manusia prestatif dimata manusia dan Tuhan, dengan terus-menerus menjalin hubungan yang mesra dengan Tuhan. Karena hubungan mesra dengan Tuhan akan meningkatkan keimanan dan mempermudah Anda mencapai prestasi, karena melibatkan tangan-tangan Tuhan disetiap keputusan yang Anda ambil. Karena tangan-tangan Tuhan bekerja diluar jangkauan akal manusia.
2.     Selalu berusaha meningkatkan keahlian,pengetahuan, dalam bidang tertentu,produktivitas dan efektivitas kerja.

Aspek ini juga sangat penting dalam usaha mencapai prestasi.
Ada beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan keahlian, yaitu : bagaimana pengetahuan anda terhadap bisnis yang akan anda jalani …? Bagaimana cara Anda mendapatkan keahlian…? dan berapa dana yang anda anggarkan untuk mengikuti training,seminar dan workshop untuk menambah pengetahuan dan keterampilan tersebut..? Jika semua pertanyaan itu belum Anda lakukan, maka mulailah dari sekarang, bekerja keraslah dan buang rasa malas, karena malas itu adalah pembunuh yang paling kejam dalam mematikan impian Anda…!

3.     Selalu berusaha membangun networking dan relationship dengan orang lain.
Membangun hubungan yang baik dengan banyak orang sangat membantu Anda dalam mencapai tujuan menjadi prestatif, seperti membangun networking ( Jaringan ). Networking yang dimaksud bukan untuk tujuan KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme). Ingat kata Rasulallah, “ Berhati-hatilah dalam memilih teman, jika Anda berteman dengan penjual minyak wangi, Anda akan ikut wangi, tapi jika Anda berteman dengan pencuri lambat laun akan ikut mecuri atau belajar tidak jujur.
Tentang hidup tentang impian dan bisnis. Fakta dari hasil wawancara dengan beberapa penbisnis sukses rata rata orang bisnis sulit berteman dengan orang yang tidak jujur, tidak visioner, tidak bertanggung jawab, tidak disiplin dan tidak punya komitmen dalam hidup  walaupun berteman hanya sekedat hubungan kemanusiaan saja, bukan untuk membangun bisnis.

Indikasi indikasi usaha mencapai kerja prestatif

Sama hanya denggan anda saya juga masih terus belajar meningkatkan kemempuan kerja prestatif untuk mencapai kesuksesan yang hakiki berikut ada indikasi indikasi usaha mencapai pola kerja yang prestatif yang dikemukakan oleh dr. Ibrahim. Caranya anda harus jujur melingkari nomor yang anda yakini sesuai dengan tingkat keimanan Anda sekarang dan lingkarilah yang sesuai dengan tingkat kerja dan efektifitas Anda belajar, atau diperusahaan tempat Anda bekerja atau dalam mengelola bisnis pribadi Anda, bagi yang sudah mulai merintis usaha. Hasil penilaian ini bersipat pleksibel, bisa jadi sekarang anda memiliki nilai yang bagus, tapi di lain waktu nilai anda bisa berubah menjadi buruk karena kemalasan atau kelalaian anda dalam 3 aspek , atau sebaliknya melesat dengan nilai optimum kerena anda berusaha keras untuk memperbaikinya meri kita coba.






Subyek
Score
Rendah
Sedang
Tinggi
Imam
1        2       3       4
5           6            7
8          9          10
Belajar, bekerja
1        2       3       4
5           6            7
8          9          10
Hubungan sosial
1        2       3       4
5           6            7
8          9          10
Latihan mengembangkan  kebiasaan berusaha mencapai kerja prestatif

Setelah menjawab dengan jujur bagaimana kondisi kita dalam membangun kerja prestatif pada table diatas langkah selanjutnya mati kita coba metode lain agar kebiasaan kerja prestatif yang agung itu benar benar menjadi jiwa kita sehingga kita termasuk orang yang prestatif amin.
Sekarang berfikirlah untuk menjawab latihan pada tabel berikut untuk setiap aspek dari kebisaan “berusaha mencapai keunggulan ” yang terdapat pada masing masing kolom istilah dengan hal hal yang dapat anda lakukan secara istimewa atau luas biasanya dalam waktu satu minggu ke depan lalu lilhat apa yang terjadi pada diri anda.

Tabel…….
Membangun Kebiasaan Kerja Prestatif
Aspek Iman
Aspek dalam Belajar,meraih impian
Aspek Hubungan Sosial
1……………………………...
1……………………………...
1……………………………...
2………………………………
2……………………………...
2……………………………...
3………………………………
3……………………………...
3……………………………...
4……………………………..
4……………………………...
4……………………………...
5……………………………..
5……………………………...
5……………………………...

Format diatas bisa Anda buat untuk jangka waktu yang lebih lama,tidak hanya satu minggu, tapi juga bisa satu bulan, tiga bulan, semester atau satu tahun. Anda juga dapat membuatnya atau memindahkan format diatas ke dalam buku agenda harian Anda, sehingga anda dapat mengingatnya kapanpun dan dalam situasi apapun.
      E.  EMPAT LANGKAH MENCAPAI TINGKAT PRESTATIF
Ada 4 langkah yang harus dilakukan manusia untuk mencapai tingkat presentatif, yaitu seperti tergambar pada mind map berikut ini :



Menemukan hal baru inovasi

Menerapkan prinsip Profesionalisme

Menentukan standar-standar tertinggi yang diinginkan

Mengenal diri sendiri

Langkah Ke-4

Langkah Ke - 3

Langkah Ke - 2

Langkah Ke - 1
 











Gambar :
4 Langkah Untuk Mencapai Sikap Kerja Prestatif
Apakah Anda bingung melihat Mind map di atas…? Jika “iya”, mari kita pahami penjelasan berikut ini :
Pada halaman sebelumnya telah dijelaskan bahwa kebiasaan kerja prestatif itu tidak terlepas dari tiga Aspek yaitu : Keimanan, Belajar/bekerja dan hubungan social.
LANGKAH PERTAMA : “Mengenal diri sendiri”
Cara kita mengenal diri sendiri, adalah dengan mengenal siapa yang menciptakan diri itu sendiri yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Maka untuk dapat mengenal jati diri kita harus meningkatkan keimanan kita kepada Tuhan. Cara meningkatkan keimanan adalah dengan beribadah, dan tunduk patuh terhadap semua aturan Tuhan tanpa kecuali.
LANGKAH KEDUA : “Menentukan standar-standar tertinggi”
Menentukan  standar-standar tertinggi,maksudnya apa yang ingin Anda capai dalam waktu dekat atau jangka panjang, misalnya sebagai siswa standar anda adalah naik kelas dengan nilai rata-rata 9. Pada waktu duduk di kelas XII standar Anda : Lulus UN dengan nilai rata-rata 8, kemudian setelah lulus standar Anda : membuka usaha kecil atau bekerja, atau kuliah di lima kampus favorit, misalnya. Demikian seterusnya, tidak pernah berhenti menetapkan standar-standar tertinggi dalam hidup Anda, jika belum tercapai ….Ingat….jangan pernah mengatakan diri Anda GAGAL, tapi Anda masih kurang persiapan, maka tamballah kekurangan itu agar sukses berpihak pada Anda.
LANGKAH KETIGA : “Membangun Prinsip Profesionalisme
Prinsip Profesionalisme itu artinya mengerahkan seluruh kemampuan, fokus pada target ( misalnya lulus UN nilai rata-rata 9 ), dan perhatian guna mewujudkan tujuan tersebut. Jangan sekali-kali anda berharap prestatif, jika Anda memakai prinsip profesionalisme dalam mewujudkannya, misalnya belajar malas,ingin jadi pengusaha, tapi malas mengerjakan tugas-tugas kewirausahaan yang di beri guru….! Ok pahamkah Anda sekarang…..?
LANGKAH KEEMPAT : “Menemukan hal baru”
Langkah ini adalah puncak dari prestasi yang diimpikan (misalnya sudah lulus dengan Nilai UN 9 ), nah apakah Anda akan berhenti sampai disitu….? Kalau “ya” berarti Anda benar-benar menjadi orang yang gagal. Anda harus ingat kembali definisi prestatif ”Selalu ingin maju disegala bidang”.
Jadi…pada tahap ke-4 ini : menemukan hal baru, maksudnya Anda menciptakan hal-hal baru, memakai metode-metode baru untuk membuat standar-standar yang lebih tinggi lagi ( inovatif ), Jika Anda memutuskan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi,maka ciptakan suasana belajar baru yang membuat anda tidak jenuh, tapi jika Anda memutuskan untuk berbisnis, maka buat sesuatu yang baru, baik atau cara Anda memasarkannya.


Perilaku kerja yang dapat dilihat dalam sikap sebagai berikut :
1.     Kerja Ikhlas
2.     Kerja mawas
3.     Kerja cerdas
4.     Kerja keras
5.     Kerja tuntas
Penjelasan :
1.     Kerja Ikhlas
Arti kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus.

Penerapan kerja ikhlas :
Seorang buruh pabrik yang bekerja dengan gaji yang pas-pasan meskipun sudah diatas sedikit dari UMB,buruh tersebut tetap bekerja dengan baik, di dalam melaksanakan pekerjaan dengan tulus, semata-mata merupakan pengabdian kepada pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarganya dengan harapan semoga rezeki yang diterimanya selalu mendapatkan barokah dari Tuhan Yang Maha Pengasih.

2.     Kerja mawas diri
Arti kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh perasaan/ kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Ini memang sulit, tapi mulai dari sekarang tekatkan bahwa Anda akan bekerja dengan mawas, dalam keadaan apapun. Pupuk pikiran positif dalam saraf-saraf otak Anda, Jangan hiraukan pendapat atau kritikan-kritikan negatif tentang diri atau bisnis Anda, misalnya : Ah..kamu tidak ada bakat dalam bisnis..!” atau Ah..saya yakin kamu tidak akan mampu melakukannya….! “ Ini adalah kallimat –kalimat yang mematikan kreatifitas, jadi tetap semangat optimis. Tanggapi dengan senyum dan katakan dalam hati Anda : ” Aku pasti bisa melakukannya ….! ” atau Aku orang yang berpikiran maju..Aku bukan seperti pendapat mereka..!




Penerapan kerja dengan mawas terhadap emosional :
Seorang pemimpin perusahaan, mempunyai masalah pribadi dengan keluarganya di rumah yang mengakibatkan hatinya menjadi resah sering marah tidak terkendali, kemudian di tempat kerja anak buahnya juga membuat masalah yang merugikan perusahaan, maka pimpinan perusahaan tersebut harus dapat membedakan urusan pribadi dengan urusan perusahaan, jangan sampai kemarahan yang dibawa dari rumah mempengaruhi kinerja di perusahaan. Sulit memang..! tapi disinilah profesionalisme seorang pemimpin di uji.

3.     Kerja Cerdas
Arti kerja cerdas adalah bahwa dalam bekerja pandai memperhitungkan resiko, mampu melihat peluang kemudian menganalisanya dan dapat mencari solusi sehingga dapat mencapai keuntungan. Kerja cerdas bukan berarti licik atau piawai dalam tipu-menipu.Nauzubillah...ini bukanlah sikap dan kepribadian seorang wirausahawan yang sukses tanpa batas.

Penerapan Kerja cerdas :
Perilaku sikap pekerja cerdas biasanya dalam bekerja menggunakan konsep keilmuan, misalnya penggunaan teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung (matematika), memakai/menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi, berkomunikasi dan pandai pula mengelola informasi.

4.     Kerja Keras
Arti kerja keras ialah bahwa di dalam bekerja mempunyai sifat mabuk kerja untuk dapat mencapai sasaran yang ingin dicapai.
Mereka dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal waktu, jarak dan kesulitan yang di hadapi.
Mereka sangat bersemangat, mereka berusaha keras untuk meraih hasil yang baik, tanpa menafikan (Mengesampingkan) sikap adil terhadap diri sendiri. Tubuh kita juga butuh istirahat, refresing, gizi dan olahraga yang seimbang.

Perilaku sikap kerja keras :
Seorang penjual belerang yang rumahnya dari pegunungan setiap hari mereka berangkat petang (malam). Meskipun malam hari cuaca gelap mereka membawa obor penerang jalan,sampai di kota/pasar dengan sabar menawarkan dagangannya sampai laku, kadangkala sampai siang dagangannya baru laku.
Demikian setiap hari pekerjaan itu ditekuninya, namun mereka sangat bangga apabila mendapatkan hasil dari penjualannya untuk menghidupi anak istrinya. Demikian juga halnya dengan bisnis, tidak ada kata menyerah atau lelah.

5.     Kerja tuntas
Arti kerja tuntas yaitu bahwa di dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian usahanya secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan usahanya secara maksimal.

Perilaku kerja tuntas :
Seorang pengusaha harus dapat mengorganisasikan usahanya dengan baik mulai dari membuat saran, alat yang dibutuhkan, proses pembuatan/menu makanan, kemungkinan kerugian, sampai mendapatkan hasil akhir ialah laba atau rugi. Jangan setengah-setengah.

NASIHAT BIJAK
Bersungguh-sungguhlah dalam melakukan suatu pekerjaan dan jika telah selesai melakukan suatu pekerjaan dengan sempurna, mulailah melakukan pekerjaan lain dengan sungguh-sungguh,   maka keberhasilan akan berpihak kepada Anda…..!