Tujuan
pembelajaran
Setelah mempelajari
kompetensi ini, peserta mampu:
1.
Memahami arti perilaku kerja prestatif
2.
Mengetahui faktor pendorong sikap
prestatif
3.
Memahami cara membangun sikap kerja
prestatif
4.
Memiliki sikap dan jiwa prestatif
URAIAN MATERI
A.
DEFINISI
SIKAP PERILAKU KERJA PRESTATIF
Apa
itu kerja prestatif ?
Dr.
Ibrahim (maestro motivator dunia)berpendapat bahwa :
Kerja
prestatif adalah kebiasaan manusia sukses tanpa batas. Kerja prestatif berarti
berusaha mencapai keunggulan.
Berusaha
mencapai keunggulan adalah berusaha dengan tekun dan terus menerus guna
mencapai prestasi atau keunggulan dalm hidup. Demikian juga makna prestatif
dalam kewirausahaan yaitu selalu
berusaha menjadi yang terdepan baik dari segi produk, mutu, pelayanan
dan menciptakan kepuasan bagi konsumen, sehingga menjadi perusahaan yang unggul
sepanjang zaman, seperti apa yang dilakukan oleh pt.unilever yang telah berdiri
sejak tahun 1960 di Indonesia dan tetap eksis, prestatif menposisikan dirinya
dibaris terdepan sebagai perusahaan yang selalu dengan setia melayani kebutuhan
masyarakat dengan inovasi inovasi yang mengejutkan.
Ciri
perilaku kerja yang prestatif ialah
selalu ingin maju di segala bidang,atau mencapai keunggulan dalam hidup. Dengan
demikian orang yang berperilaku prestatif
akan memancarkan sifat yang terpuji. Dan orang yang selalu ingin maju
harus mau belajar banyak serta mempunyai keyakinan yang kuat dalam usahanya.
Contoh :
Jika orang cinta terhadap pekerjaan, akan mendorong orang senang bekerja. Orang yang
senang bekerja tak akan membuang-buang waktu.Orang yang tidak membuang-buang
waktu akan lebih sukses dalam usaha.Orang yang sukses dalam usaha selalu ingin
maju dalam berwirausaha.
B. MANFAAT SIKAP KERJA PRESTATIF
Sikap kerja prestatif sangat bermanfaat
sebagai energi penggerak sel-sel saraf untuk dapat mengaktualisasikan diri
mencapai impian yang dicita-citakan. Bagi seorang siswa sikap ini sangat
penting sebagai motivasi dalam belajar mencapai
nilai terbaik dan mengespresikan diri dalam berbagai kegiatan
ekstrakurikuler yang positif. Khusus bagi wirausahawan sikap prestatif tentunya
sangat membantu dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Tanpa sikap
keinginan untuk berprestasi ini,daya nalar dan kreatifitas juga akan mati.
Bisnis
membutuhkan sikap prestatif dan daya kreatifitas yang tinggi,kalau tidak, Anda
akan ketinggalan, karena persaingan semakin ketat, siklus umur produk juga terus bergulir dari tahap
perkenalan, kemapanan dan tahap penurunan atau kejenuhan konsumen. Jika Anda
tidak mau membekali diri dengan sikap prestatif dan memupuknya, maka bersiaplah
Anda di tinggalkan oleh konsumen Anda dan bisa jadi Anda juga akan tinggalakan
oleh pesain-pesaing Anda.
Apa yang mendorong seseorang untuk
bersikap dan berperilaku kerja prestatif?
C. FAKTOR PENDORONG SIKAP KERJA
PRESTATIF
Ada
beberapa faktor yang menggiring seseorang untuk bersikap dan berperilaku kerja
presentatif,yaitu :
Penjelasan:
1.
Efisien
Efisien
dapat dirumuskan sebagai suatu teknik operasional berdampak pada pencapaian tujuan secara optimal dan
efektif, sehingga sumber daya, waktu, potensi dan modal termanfaatkan secara
optimal, tanpa ada yang tebuang sia sia.
2.
Perubahan
lingkungan
Berbagai
dinamika lingkungan ditunjukan perubahan yang cepat terjdi di segala bidang.
Perubahan lingkungan yang sangat kita rasakan adalah polusi udara air tanah
yang menurut ahli ekologi memiliki hubungan yang horizontal dengan sikap dan
prilaku pengusaha. Maka dari itu pengusaha sekarang dituntut untuk menambah
wawasan nya terhadap lingkungan dengan adanya tanggung jawab social yang
diemban.
3.
Perubahan
sosial
Perubahan
sosial dalam masyarakat yang muncul adalah populasi yang semakin bertambah.
Perubahan ini menuntut peningkatan terhadap kebutuhan manusia yang harus
dipenuhi. Maka peran aktif pengusaha sangat dituntut agar kebutuhan itu
terpenuhi.
4.
Persaingan
yang mulai ketat
Persaingan
yang semakin ketat, tambah lagi dengan berlakunya kawasan perdagangan bebas
Asean China Free Trade Area ( ACFTA ), memacu pelaku usaha untuk berfikir kreatif,
agar dapat meningkatkan mutu produk dan layanannya terhadap konsumen.
5.
Perubahan
teknologi
Perkembangan
teknologi mengharuskan wirausaha sebagai pelaku bisnis untuk giat memperkaya
diri dengan pengetahuan dan keterampilan dibidang teknologi, karena teknologi
akan berpengaruh pada produtivitas usaha.
6.
Perubahan
minat
Sikap
mental yang prestatif terbukti membantu dalam mengendalikan situasi dan lebih
memfokuskan diri pada kegiatan yang paling diminati dan hasil yang dicapai.
Menurut
Stephen.C dalam bukunya First Thing’s First, ada empat sisi
potensial yang dimiliki manusia untuk menjadi prestatif, yaitu :
1.
Self
awareness
Self
Awareness artinya sikap mawas diri, selalu berhati-hati dalam bersikap, dalam
membuat suatu keputusan dilandasi dengan berbagai pertimbangan yang matang,
tidak tergesa-gesa. Memperkirakan besar atau kecilnya resiko yang mungkin
muncul dari tindakan atau keputusan yang diambil.
2.
Conscience
Conscience
artinya mempertajam suara hati. Ini dapat kita lakukan dengan berusaha meningkatkan keimanan kita pada Allah Yang
Maha Pemurah, karena dari keimanan inilah kita dapat menjiwai sifat-sifat Tuhan
yang maha tinggi ( Asmaul Husna), seperti Pengasih,Penyayang,Pemurah, Pemaaf,
Mencintai dan lainnya, yang akan berimbas pada sikap dan kepribadian kita
terhadap sesama makhluk Tuhan yang lainnya.
3.
Independent
will
Independent
Will ini maksudnya pandangan atau intuisi yang kuat dalam bertindak atau dalam
membuat suatu keputusan dengan penuh percaya diri.
4.
Creative and Innovative
Jika
ingin sukses, manusia haruslah memupuk dan memiliki jiwa kreatifitas yang
tinggi. Kreatif artinya berusaha untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan sehingga melahirkan sebuah karya baru yang bernilai.
Inovatif
artinya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dari bahan yang sama
dengan hasil yang berbeda. Jepang adalah Negara yang penduduknya sangat kreatif
melahirkan produk-produk baru yang berkualitas dan diminati oleh Negara-negara
lain.Apa kunci kesuksesan mereka..?
Jepang
memiliki politik “Dumping”, dengan
menetapkan harga jual yang tinggi didalam negeri dan harga jual yang rendah di
luar negeri sehingga produk laku diluar, yang efeknya meningkatkan ekspor.
Meningkatnya ekspor mengakibatkan Neraca pembayaran negaranya Surplus dan
akibatnya income perkapita penduduknya meningkat ( Sejahtera ).
Jepang
juga sangat menjunjung tinggi budaya leluhurnya (Samurai) yang memiliki daya
juang yang tinggi karena kaum Samurai memiliki Motto : “ Hidup seperti Bunga
Sakura…. ( Singkat )”. Bunga Sakura kebanggaan Bangsa Jepang hanya berbunga
satu kali dalam setahun itupun hanya selama 2 minggu. Karena hidup itu sangat
singkat bak Bunga Sakura, maka orang Jepang berusaha memanfaatkan waktu
(Disiplin) dan mengerahkan seluruh
potensi diri untuk berbuat yang terbaik.
Bagaimana
caranya agar kita memiliki pola pikir dan kerja prestatif…?
D.
TIGA ASPEK PENTING MEMUPUK KERJA PRESTATIF
Ada tiga aspek penting dalam memupuk
kebiasaan pola pikir dan kerja prestatif, yaitu:
|
Mind
Map:
Tiga
aspek mencapai prestatif
Penjelasan
:
1. Selalu
berusaha meningkatkan keimanan.
Meningkatkan keimanan atau ketaqwaan pada
Tuhan Yang Maha Esa,merupakan kewajiban setiap hamba, karena kita makluk
ciptaannya. Kita diadakan memiliki tujuan, bukan sekeder ada, tapi punya makna
yang tidak lain adalah untuk mengabdi kepadaNya, Sebagaimana Tuhan bersumpah
bahwa : “ Aku ciptakan Jin dan Manusia tidak lain untuk mengabdi kepada Ku..!
“. Kadang inilah yang banyak dilupakan manusia, sehingga dalam mencapai
prestasi atau kesuksesan yang gemilang, dia lupa terhadap Penciptanya, berbuat
tanpa mengindahkan norma-norma ( Bisnis illegal, korupsi, pembajakan dan
manipulasi pajak ), akhirnya jatuh tersungkur dan meninggal dalam keadaan
terhina. Nauzubillahiminzalik…..!
Maka jadilah manusia prestatif dimata manusia
dan Tuhan, dengan terus-menerus menjalin hubungan yang mesra dengan Tuhan.
Karena hubungan mesra dengan Tuhan akan meningkatkan keimanan dan mempermudah
Anda mencapai prestasi, karena melibatkan tangan-tangan Tuhan disetiap
keputusan yang Anda ambil. Karena tangan-tangan Tuhan bekerja diluar jangkauan
akal manusia.
2. Selalu
berusaha meningkatkan keahlian,pengetahuan, dalam bidang tertentu,produktivitas
dan efektivitas kerja.
Aspek ini juga sangat penting dalam usaha
mencapai prestasi.
Ada beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
keahlian, yaitu : bagaimana pengetahuan anda terhadap bisnis yang akan anda
jalani …? Bagaimana cara Anda mendapatkan keahlian…? dan berapa dana yang anda
anggarkan untuk mengikuti training,seminar dan workshop untuk menambah
pengetahuan dan keterampilan tersebut..? Jika semua pertanyaan itu belum Anda
lakukan, maka mulailah dari sekarang, bekerja keraslah dan buang rasa malas,
karena malas itu adalah pembunuh yang paling kejam dalam mematikan impian
Anda…!
3. Selalu
berusaha membangun networking dan relationship dengan orang lain.
Membangun hubungan yang baik dengan banyak
orang sangat membantu Anda dalam mencapai tujuan menjadi prestatif, seperti
membangun networking ( Jaringan ). Networking yang dimaksud bukan untuk tujuan
KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme). Ingat kata Rasulallah, “ Berhati-hatilah
dalam memilih teman, jika Anda berteman dengan penjual minyak wangi, Anda akan
ikut wangi, tapi jika Anda berteman dengan pencuri lambat laun akan ikut mecuri
atau belajar tidak jujur.
Tentang hidup tentang impian dan bisnis.
Fakta dari hasil wawancara dengan beberapa penbisnis sukses rata rata orang
bisnis sulit berteman dengan orang yang tidak jujur, tidak visioner, tidak
bertanggung jawab, tidak disiplin dan tidak punya komitmen dalam hidup walaupun berteman hanya sekedat hubungan kemanusiaan
saja, bukan untuk membangun bisnis.
Indikasi
indikasi usaha mencapai kerja prestatif
Sama hanya denggan anda saya juga masih terus
belajar meningkatkan kemempuan kerja prestatif untuk mencapai kesuksesan yang
hakiki berikut ada indikasi indikasi usaha mencapai pola kerja yang prestatif
yang dikemukakan oleh dr. Ibrahim. Caranya anda harus jujur melingkari nomor
yang anda yakini sesuai dengan tingkat keimanan Anda sekarang dan lingkarilah
yang sesuai dengan tingkat kerja dan efektifitas Anda belajar, atau
diperusahaan tempat Anda bekerja atau dalam mengelola bisnis pribadi Anda, bagi
yang sudah mulai merintis usaha. Hasil penilaian ini bersipat pleksibel, bisa
jadi sekarang anda memiliki nilai yang bagus, tapi di lain waktu nilai anda
bisa berubah menjadi buruk karena kemalasan atau kelalaian anda dalam 3 aspek ,
atau sebaliknya melesat dengan nilai optimum kerena anda berusaha keras untuk
memperbaikinya meri kita coba.
Subyek
|
Score
|
||
Rendah
|
Sedang
|
Tinggi
|
|
Imam
|
1 2 3
4
|
5 6 7
|
8 9 10
|
Belajar,
bekerja
|
1 2 3
4
|
5 6 7
|
8 9 10
|
Hubungan sosial
|
1 2 3
4
|
5 6 7
|
8 9 10
|
Latihan mengembangkan kebiasaan berusaha mencapai kerja prestatif
Setelah menjawab
dengan jujur bagaimana kondisi kita dalam membangun kerja prestatif pada table
diatas langkah selanjutnya mati kita coba metode lain agar kebiasaan kerja
prestatif yang agung itu benar benar menjadi jiwa kita sehingga kita termasuk
orang yang prestatif amin.
Sekarang
berfikirlah untuk menjawab latihan pada tabel berikut untuk setiap aspek dari
kebisaan “berusaha mencapai keunggulan ” yang terdapat pada masing masing kolom
istilah dengan hal hal yang dapat anda lakukan secara istimewa atau luas
biasanya dalam waktu satu minggu ke depan lalu lilhat apa yang terjadi pada
diri anda.
Tabel…….
Membangun
Kebiasaan Kerja Prestatif
Aspek Iman
|
Aspek dalam Belajar,meraih impian
|
Aspek Hubungan Sosial
|
1……………………………...
|
1……………………………...
|
1……………………………...
|
2………………………………
|
2……………………………...
|
2……………………………...
|
3………………………………
|
3……………………………...
|
3……………………………...
|
4……………………………..
|
4……………………………...
|
4……………………………...
|
5……………………………..
|
5……………………………...
|
5……………………………...
|
Format diatas bisa
Anda buat untuk jangka waktu yang lebih lama,tidak hanya satu minggu, tapi juga
bisa satu bulan, tiga bulan, semester atau satu tahun. Anda juga dapat
membuatnya atau memindahkan format diatas ke dalam buku agenda harian Anda,
sehingga anda dapat mengingatnya kapanpun dan dalam situasi apapun.
E.
EMPAT LANGKAH MENCAPAI TINGKAT PRESTATIF
Ada 4
langkah yang harus dilakukan manusia untuk mencapai tingkat presentatif, yaitu
seperti tergambar pada mind map berikut ini :
|
Menemukan hal baru inovasi
|
Menerapkan prinsip Profesionalisme
|
Menentukan standar-standar tertinggi
yang diinginkan
|
Mengenal diri sendiri
|
Langkah Ke-4
|
Langkah Ke - 3
|
Langkah Ke - 2
|
Langkah Ke - 1
|
Gambar
:
4
Langkah Untuk Mencapai Sikap Kerja Prestatif
Apakah
Anda bingung melihat Mind map di atas…? Jika “iya”, mari kita pahami penjelasan
berikut ini :
Pada
halaman sebelumnya telah dijelaskan bahwa kebiasaan kerja prestatif itu tidak
terlepas dari tiga Aspek yaitu : Keimanan, Belajar/bekerja dan hubungan social.
LANGKAH PERTAMA : “Mengenal diri
sendiri”
Cara
kita mengenal diri sendiri, adalah dengan mengenal siapa yang menciptakan diri
itu sendiri yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Maka untuk dapat mengenal jati diri kita
harus meningkatkan keimanan kita kepada Tuhan. Cara meningkatkan keimanan
adalah dengan beribadah, dan tunduk patuh terhadap semua aturan Tuhan tanpa
kecuali.
LANGKAH KEDUA : “Menentukan
standar-standar tertinggi”
Menentukan standar-standar tertinggi,maksudnya apa yang
ingin Anda capai dalam waktu dekat atau jangka panjang, misalnya sebagai siswa
standar anda adalah naik kelas dengan nilai rata-rata 9. Pada waktu duduk di
kelas XII standar Anda : Lulus UN dengan nilai rata-rata 8, kemudian setelah
lulus standar Anda : membuka usaha kecil atau bekerja, atau kuliah di lima
kampus favorit, misalnya. Demikian seterusnya, tidak pernah berhenti menetapkan
standar-standar tertinggi dalam hidup Anda, jika belum tercapai ….Ingat….jangan
pernah mengatakan diri Anda GAGAL, tapi Anda masih kurang persiapan, maka
tamballah kekurangan itu agar sukses berpihak pada Anda.
LANGKAH KETIGA : “Membangun Prinsip
Profesionalisme”
Prinsip
Profesionalisme itu artinya mengerahkan seluruh kemampuan, fokus pada target (
misalnya lulus UN nilai rata-rata 9 ), dan perhatian guna mewujudkan tujuan
tersebut. Jangan sekali-kali anda berharap prestatif, jika Anda memakai prinsip
profesionalisme dalam mewujudkannya, misalnya belajar malas,ingin jadi
pengusaha, tapi malas mengerjakan tugas-tugas kewirausahaan yang di beri
guru….! Ok pahamkah Anda sekarang…..?
LANGKAH KEEMPAT : “Menemukan hal
baru”
Langkah
ini adalah puncak dari prestasi yang diimpikan (misalnya sudah lulus dengan
Nilai UN 9 ), nah apakah Anda akan berhenti sampai disitu….? Kalau “ya” berarti
Anda benar-benar menjadi orang yang gagal. Anda harus ingat kembali definisi
prestatif ”Selalu ingin maju disegala bidang”.
Jadi…pada
tahap ke-4 ini : menemukan hal baru, maksudnya Anda menciptakan hal-hal baru,
memakai metode-metode baru untuk membuat standar-standar yang lebih tinggi lagi
( inovatif ), Jika Anda memutuskan untuk melanjutkan studi ke perguruan
tinggi,maka ciptakan suasana belajar baru yang membuat anda tidak jenuh, tapi
jika Anda memutuskan untuk berbisnis, maka buat sesuatu yang baru, baik atau
cara Anda memasarkannya.
Perilaku
kerja yang dapat dilihat dalam sikap sebagai berikut :
1. Kerja
Ikhlas
2. Kerja
mawas
3. Kerja
cerdas
4. Kerja
keras
5. Kerja
tuntas
Penjelasan
:
1.
Kerja
Ikhlas
Arti
kerja ikhlas adalah bekerja dengan bersungguh-sungguh, dapat menghasilkan
sesuatu yang baik dan dilandasi dengan hati yang tulus.
Penerapan
kerja ikhlas :
Seorang
buruh pabrik yang bekerja dengan gaji yang pas-pasan meskipun sudah diatas
sedikit dari UMB,buruh tersebut tetap bekerja dengan baik, di dalam
melaksanakan pekerjaan dengan tulus, semata-mata merupakan pengabdian kepada
pekerjaannya yang menghasilkan uang untuk keperluan hidup keluarganya dengan
harapan semoga rezeki yang diterimanya selalu mendapatkan barokah dari Tuhan
Yang Maha Pengasih.
2.
Kerja
mawas diri
Arti
kerja mawas terhadap emosional adalah bekerja dengan tidak terpengaruh oleh
perasaan/ kemarahan yang sedang melanda jiwanya. Ini memang sulit, tapi mulai
dari sekarang tekatkan bahwa Anda akan bekerja dengan mawas, dalam keadaan
apapun. Pupuk pikiran positif dalam saraf-saraf otak Anda, Jangan hiraukan
pendapat atau kritikan-kritikan negatif tentang diri atau bisnis Anda, misalnya
: Ah..kamu tidak ada bakat dalam bisnis..!” atau Ah..saya yakin kamu tidak akan
mampu melakukannya….! “ Ini adalah kallimat –kalimat yang mematikan
kreatifitas, jadi tetap semangat optimis. Tanggapi dengan senyum dan katakan
dalam hati Anda : ” Aku pasti bisa melakukannya ….! ” atau Aku orang yang
berpikiran maju..Aku bukan seperti pendapat mereka..!
Penerapan
kerja dengan mawas terhadap emosional :
Seorang
pemimpin perusahaan, mempunyai masalah pribadi dengan keluarganya di rumah yang
mengakibatkan hatinya menjadi resah sering marah tidak terkendali, kemudian di
tempat kerja anak buahnya juga membuat masalah yang merugikan perusahaan, maka
pimpinan perusahaan tersebut harus dapat membedakan urusan pribadi dengan
urusan perusahaan, jangan sampai kemarahan yang dibawa dari rumah mempengaruhi
kinerja di perusahaan. Sulit memang..! tapi disinilah profesionalisme seorang
pemimpin di uji.
3.
Kerja
Cerdas
Arti
kerja cerdas adalah bahwa dalam bekerja pandai memperhitungkan resiko, mampu
melihat peluang kemudian menganalisanya dan dapat mencari solusi sehingga dapat
mencapai keuntungan. Kerja cerdas bukan berarti licik atau piawai dalam
tipu-menipu.Nauzubillah...ini bukanlah sikap dan kepribadian seorang
wirausahawan yang sukses tanpa batas.
Penerapan
Kerja cerdas :
Perilaku
sikap pekerja cerdas biasanya dalam bekerja menggunakan konsep keilmuan,
misalnya penggunaan teknologi yang tepat, menggunakan konsep hitung menghitung
(matematika), memakai/menggunakan bahasa global, pandai bernegosiasi,
berkomunikasi dan pandai pula mengelola informasi.
4.
Kerja
Keras
Arti
kerja keras ialah bahwa di dalam bekerja mempunyai sifat mabuk kerja untuk
dapat mencapai sasaran yang ingin dicapai.
Mereka
dapat memanfaatkan waktu yang optimal sehingga kadang-kadang tidak mengenal
waktu, jarak dan kesulitan yang di hadapi.
Mereka
sangat bersemangat, mereka berusaha keras untuk meraih hasil yang baik, tanpa
menafikan (Mengesampingkan) sikap adil terhadap diri sendiri. Tubuh kita juga
butuh istirahat, refresing, gizi dan olahraga yang seimbang.
Perilaku
sikap kerja keras :
Seorang
penjual belerang yang rumahnya dari pegunungan setiap hari mereka berangkat
petang (malam). Meskipun malam hari cuaca gelap mereka membawa obor penerang
jalan,sampai di kota/pasar dengan sabar menawarkan dagangannya sampai laku,
kadangkala sampai siang dagangannya baru laku.
Demikian
setiap hari pekerjaan itu ditekuninya, namun mereka sangat bangga apabila
mendapatkan hasil dari penjualannya untuk menghidupi anak istrinya. Demikian
juga halnya dengan bisnis, tidak ada kata menyerah atau lelah.
5.
Kerja
tuntas
Arti
kerja tuntas yaitu bahwa di dalam bekerja mampu mengorganisasikan bagian
usahanya secara terpadu dari awal sampai akhir untuk dapat menghasilkan
usahanya secara maksimal.
Perilaku
kerja tuntas :
Seorang
pengusaha harus dapat mengorganisasikan usahanya dengan baik mulai dari membuat
saran, alat yang dibutuhkan, proses pembuatan/menu makanan, kemungkinan
kerugian, sampai mendapatkan hasil akhir ialah laba atau rugi. Jangan
setengah-setengah.
NASIHAT BIJAK
Bersungguh-sungguhlah
dalam melakukan suatu pekerjaan dan jika telah selesai melakukan suatu
pekerjaan dengan sempurna, mulailah melakukan pekerjaan lain dengan
sungguh-sungguh, maka keberhasilan
akan berpihak kepada Anda…..!
|
ibu apakah post an ini yang ibu maksudkan untuk dipelajari ?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerima kasih atas artikelnya...
BalasHapus